Get Gifs at CodemySpace.com

Sabtu, Juni 01, 2013

Laporan Morfologi tumbuhan ( Morfologi Akar )

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN MORFOLOGI AKAR Oleh NAMA : YUNI KURNIA DEWI NPM : 12311039 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TULANG BAWANG 2013 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.2 Manfaat 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 3 BAB III METOLOGI 3.1 Alat dan Bahan 4 3.2 Cara Kerja 5 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambar 6 4.2 Klasifikasi Tanaman 6 4.3 Identifikasi Akar 9 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 11 5.2 Saran 12 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut. Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis. Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi. Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara. 1.2. Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui dan memahami morfologi akar 2. Untuk mengetahui jenis dan fungsi akar pada tumbuhan 3. Untuk memahami bentuk-bentuk morfologi akar 1.3. Manfaat Agar praktikan lebih mengenal berbagai jenis dan bentuk adaptasi morfologi akar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Akar adalah bagian pokok tanaman yang nomor 3 ( disamping batang dan daun). Akar adalah biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tumbuhan. Akar biasanya berkembang dibawah permukaan tanah, meskipun adalah akar yang tumbuh di luar tanah. Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang. Pada monokotil,akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mongering,akar ini dinamakan akar serabut. Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk : a. Memperkuat berdirinya tumbuhan. b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam tanah. c. Pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat penimbun makanan. Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya,karena itu,dikenal akar udara,akar penyimpan,akar sekulen,akar panjat,akar pembelit,akar tunjang, dan akar yang bersimbiosis dengan jamur ( mikoriza ). Pada akar umumnya akar terdiri dari leher akar,ujung akar batang akar cabang-cabang akar, serabut akar,rambut-rambut akar,dan tudung akar. BAB III METODELOGI 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat 1. Buku gambar 2. Alat – alat tulis 3. Pensil warna 4. Pisau kater 5. Lem 6. Alcohol 3.1.2 Bahan 1. Akar mangga 2. Akar wortel 3. Akar jagung 4. Akar anggrek 5. Akar ubi kayu 3.2. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Amati bahan percobaan 3. Gambar bahan percobaan yang sudah diamati 4. Identifikasikan bahan percobaan dengan menjawab pertanyaan yang telah tersedia 5. Belah akar tanaman kemudian teteskan dengan alcohol dan keringkan 6. Temple akar yang telah diawetkan pada buku gambar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambar Hasil Pengamatan ( Terlampir ) 4.2. Klasifikasi Tanaman 4.2.1. Akar Mangga Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Sapindales Famili : Anacardiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera indica L. 4.2.2. Akar Wortel Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Apiales Famili : Apiaceae Genus : Daucus Spesies : Daucus carota L. 4.2.3. Akar Jagung Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Commelinidae Ordo : Poales Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus : Zea Spesies : Zea mays L. 4.2.4. Akar Anggrek Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Liliidae Ordo : Orchidales Famili : Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) Genus : Appendicula Spesies : Appendicula elegans Rchb.f 4.2. 5. Akar ubi kayu Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Manihot Spesies : Manihot esculenta Crantz 4.3. Identifikasi Akar 4.3.1. Akar Mangga Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m.pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebihkurang 30-60cm. memiliki sifat khusus akar banir dan metamorphosis rambut – rambut. 4.3.2. Akar Wortel Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istemewa yaitu bentuk tombak. Dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu yang berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan. Memiliki Sifat khusus akar tunjang dan metamorfosisnya umbi akar 4.3.3. Akar Jagung Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Memiliki sifat khusus akar tunjang dan metamorfosisnya rambut-rambut. 4.3.4. Akar Anggrek Akar pada anggrek merupakan akar gantung. Akar anggrek memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut. 4.3.5. Akar Ubi Kayu Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang disimpan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil Percobaan Morfologi Akar maka kesimpulan yang didapat adalah : 1. Setiap tanaman pasti mempunyai sistem perakaran masing-masing, keragaman sistem perakaran berhubungan dengan jenis tanaman tersebut. misalnya pada tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang, sedangkan pada tumbuhan monokotil mempunyai sistem perakaran serabut. 2. Pada beberapa tumbuhan mempunyai sifat dan jenis akar yang unik, hal ini berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu. 3. Setiap akar memiliki identifikasi akar berbeda-beda yaitu : a. Mangga memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut akar. b. Jagung merupakan tanaman dengan sistem perakaran serabut.dan akan muncul akar adventif untuk menopang batang. c. Wortel memiliki perakaran tunggang yang berbentuk tombak, memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang akar. d. Ubi kayu memiliki sistem perakaran serabut, yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanannya e. Anggrek merupakan contoh tanaman yang berakar gantung. 5.2. Saran Waktu praktikum sebaiknya lebih diatur agar peserta melaksanakan praktikum secara serempak agar tidak ada yang telat .

1 komentar: