Get Gifs at CodemySpace.com

Sabtu, Juni 01, 2013

laporan morfologi tumbuhan ( KENCUR )

LAPORAN MORFOLOGI TUMBUHAN KENCUR ( Kaempferia galanga, Linn. ) DOSEN PEMBIMBING : RATNA , S.P. Oleh NAMA : YUNI KURNIA DEWI NPM : 12311039 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TULANG BAWANG 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat nya sehingga penulis dapat menyelesaian karya tulis ilmiah ini dengan segala keterbatasan. Penulis dapat menyadari sepenuh nya, tanpa bantuan dari berbagai pihak tentu karya tulis berjudul Morfologi Tumbuhan Kencur ( Kaempferia galanga, Linn. ) telah dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan Laporan Morfologi Tumbuhan Kencur ( Kaempferia galanga, Linn. ) ini. Oleh karna itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dan semoga karya tulis ini dapat membertikan manfaat bagi semua pihak. Bandar Lampung, 27 April 2013 Penulis YUNI KURNIA DEWI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Manfaat dan Tujuan 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian 3 2.2 Morfoogi 3 2.3 Komposisi dan Kandungan 5 2.4 Manfaat dan Khasiat 5 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Gambar 10 3.2 Klasifikasi Tanaman 11 3.3 Klasifikasi Tumbuhan 11 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 16 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan (Anonim,2012). Ilmu tumbuhan telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berkembang sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu yang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembanganya hingga di pisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan (Hadisunarso, 2007). Laporan ini akan menguraikan soal morfologi luar atau morfologi dalam arti yang sempit, yang selain memuat pengetahuan tentang istilah-istilah (terminilogi) yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana cara mendeskripsikan tumbuhan. Dalam tubuh tumbuhan terdapat kormus dan bagian-bagiannya. Kormus merupakan tubuh tumbuh-tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga hal bagian pokok yaitu: akar (radix), batang (caulis), daun (folium) (Tjirosoepomo, Gembong. 2009). Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat beragam. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan daun utama biasanya mirip dengan dalam batang. Ciri yang paling penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan pada aspeknya segera terhenti. Berdasarkan macamnya, dikenal adanya daun tunggal dan daun majemuk. Perbedaan utama dari keduanya adalah pada katiak daun tunggal terdapat tunas, sedangkan pada ketiak anak daun majemuk tidak ditemukan adanya tunas (Hidayat 1995: 195). 1.2. Manfaat dan Tujuan 1.2.1. Manfaat • Untuk lebih mengenal berbagai bentuk dan cirri dari morfologi tumbuhan. 1.2.2. Tujuan • Untuk mengetahui pengertian dan tunjuan morfologi tumbuhan. • Untuk mengetahui contoh – contoh tumbuhan yang mengalami modifikasi. • Untuk mengetahui berbagai macam bentuk. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kencur (Kaempferia galanga L.) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai salah satu jenis temu-temuan yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur didaerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah rimpangnya yang mempunyai aroma yang sangat khas dan lembut sehingga mudah membedakannya dengan jenis Zingiberaceae lain. Kencur banyak digunakan dalam berbagai ramuan obat tradisional, seperti obat batuk, disentri, masuk angin, sakit perut, penambah nafsu makan, dll. Kandungan kimia dari rimpang kencur adalah pati, mineral, flavonoida, akaloida dan minyak atsiri. Minyak atsiri didalam rimpang kencur banyak digunakan dalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai anti jamur ataupun anti bakteri (Anonim, 2009). 2.2. Morfologi 2.2.1. Akar Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain: 1. bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya. 2. tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya 3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. 4. tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah. 5. bentuk ujungnya sering kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah. 2.2.2. Batang Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk. 2.2.3. Daun Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi. 2.3. Komposisi dan Kandungan • pati (4,14 %), • mineral (13,73 %), • minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa : o sineol, o asam metil kanil dan penta dekaan, o asam sinamat, o etil ester, o borneol, o kamphene, o paraeumarin, o asam anisat, o alkaloid • gom. 2.4. Manfaat dan Khasiat Kencur digunakan sebagai obat gosok pada bengkak yang disebabkan oleh terkilir (keseleo) atau terpukul benda tumpul, serta untuk encok atau rematik. Selain itu juga digunakan untuk mengobati radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi; masuk angin, sakit kepala, menghilangkan darah kotor, diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah , kejang perut, mual, penawar racun, serta sebagai obat batuk. Juga dipakai untuk mengobati infeksi telinga, sakit kulit, bisul, dan sebagai roboransia. Kencur kadang-kadang juga dipakai sebagai bioinsektisida (Harbone, 1987). Pemanfaatan : 1. Radang Lambung Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh. 2. Radang Anak Telinga Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala. Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat; Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung. 3. Influenza pada bayi Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/ Cubeb) Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung. 4. Masuk Angin Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur dikuliti bersih. Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari. 5. Sakit Kepala Bahan: 2-3 lembar daun kencur. Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi. 6. Batuk a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya. b. Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin. 7. Diare a. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak. b. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak. 8. Menghilangkan Darah Kotor Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur. 9. Memperlancar Haid Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir. 10. Mata Pegal Bahan : 1 potong rimpang Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata. 11. Keseleo Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak. 12. Menghilangkan Lelah. Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya. BAB III PEMBAHASAN 3.1. Gambar 3.2. Klasifikasi Tanaman Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Division : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Class : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Class : Commelinidae Ordo : Zingiberales Family : Zingiberaceae (suku jahe-jahean) Genus : Kaempferia Spesies : Kaempferia galangal 3.3. Klasifikasi Tumbuhan • Memiliki satu daun lembaga (satu kotiledon) • Umumnya herba/terna, namun beberapa berupa pohon • Batang bagian atas tidak bercabang atay bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas. • Daun biasanya berpelepah berupa daun tunggal. • Tulang daun sejajar atau melengkung. • Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar • Tidak berkambium. • Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan warna tidak mencolok. • Memiliki sistem akar serabut. 3.3.1. Penampakan Batang 3.3.2. Bentuk Berdasarkan bentuknya, batang dibedakan menjadi seperti berikut : 1. Batang bulat (teres) dengan contoh yaitu kelapa (Cocos nucifera L), pinang (Areca catechu L), bambu kuning (Bambusa vulgaris L), aren (Arenga pinata Merr) dan Gebang (Corypha elata Roxb) 2. Batang bersegi (angularis) dibedakan menjadi: • Segitiga (triangularis) contohnya teki (Cyperus rotundus L) • Segiempat (quadrangularis) contohnya yaitu iler (Coleus scutellarioides Benth) dan markisa (Passiflora quaransgularis L) 3. Batang pipih Batang pipih ini biasanya lalu melebar berwarna hijau menyerupai daun dan mengambil alih fungsi daun. Batang yang bersifat demikian dinamakan : • Filokladia (Phyllocladium) yaitu batang amat pipih mempunyai pertumbuhan terbatas. Contoh yaitu jakang (Muahlenbeckia platyclada Meissn) • Kladodia (Cladodium) yaitu jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan. Contoh yaitu kaktus (Opuntia vulgaris Mill) 3.3.3. Permukaan Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan yang bermacam-macam seperti : • Licin (leavis) Contoh batang jagung (Zea mays L). • Berusuk (costatus) contoh pada iler (Coleus scutellarioides Benth) • Beralur (sulcatus) contohnya pada (Cereus peruvianus L) • Bersayap (alatus) contohnya pada markisah (Passiflora quadrangularis L) • Berambut (pilosus) pada tembakau (Nicotiana tabacum L) • Berduri (spinosus) pada mawar (Rosa sp) • Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya L) • Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya pada keluwih (Artocarpus communis Forst) • Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia stipulata Boiv) • Lepasnya kerak (bagian kulit batang yang mati) misalnya pada jambu biji (Psidium guajava L) 3.3.4. Arah Tumbuhan Walaupun seperti telah dibahas sebelumnya bahwa batang umumnya tumbuh ke arah ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya: a. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya papaya (Carica papaya L), b. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina pendula Schnitzl. c. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad), d. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir), e. Serong ke atas/ condong (ascendens), misalnya pada batang kacang tanah (Arachis hypogaea L), f. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L), g. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan: • Akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L), • Akar pembelit, misalnya vanili (Vanilla planifolia Andr) • Cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L), • Daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L), h. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang : • Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis). Misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea L), • Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst). BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil Morfologi Tumbuhan pada tanaman Kencur ( Kaempferia galanga, Linn. ) maka kesimpulan yang didapat adalah : 1. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur didaerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur. 2. Kencur memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan untuk mengobati radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi; masuk angin, sakit kepala, menghilangkan darah kotor, diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah , kejang perut, mual, penawar racun, serta sebagai obat batuk, mengobati infeksi telinga, sakit kulit, bisul, dan sebagai roboransia. Dan kencur juga dapat dipakai sebagai bioinsektisida. 3. Bunga kencur memiliki bagian-bagian dengan jumlah kelipatan 3 dan bentuk tidak beraturan dan warna tidak mencolok. 4. Rimpang atau rizoma kencur mempunyai aroma yang spesifik mengandung komposisi pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, alkaloid dan gom. DAFTAR PUSTAKA • Anonim. 2010. Morfologi tumbuhan. http ://www.wikipedia.org/wiki/Morfologi tumbuhan. Diakses tanggal 20 Oktober 2010. • Sambodo, J. 1996. Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta • Anonim. 2012. Kencur. http://rumputobat.blogspot.com/2012/10/tanaman-obat-kencur.html. diakses tanggal 27 April 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar