Get Gifs at CodemySpace.com

Sabtu, Juni 01, 2013

laporan morfologi tumbuhan ( KENCUR )

LAPORAN MORFOLOGI TUMBUHAN KENCUR ( Kaempferia galanga, Linn. ) DOSEN PEMBIMBING : RATNA , S.P. Oleh NAMA : YUNI KURNIA DEWI NPM : 12311039 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TULANG BAWANG 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat nya sehingga penulis dapat menyelesaian karya tulis ilmiah ini dengan segala keterbatasan. Penulis dapat menyadari sepenuh nya, tanpa bantuan dari berbagai pihak tentu karya tulis berjudul Morfologi Tumbuhan Kencur ( Kaempferia galanga, Linn. ) telah dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan Laporan Morfologi Tumbuhan Kencur ( Kaempferia galanga, Linn. ) ini. Oleh karna itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dan semoga karya tulis ini dapat membertikan manfaat bagi semua pihak. Bandar Lampung, 27 April 2013 Penulis YUNI KURNIA DEWI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Manfaat dan Tujuan 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian 3 2.2 Morfoogi 3 2.3 Komposisi dan Kandungan 5 2.4 Manfaat dan Khasiat 5 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Gambar 10 3.2 Klasifikasi Tanaman 11 3.3 Klasifikasi Tumbuhan 11 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 16 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan (Anonim,2012). Ilmu tumbuhan telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berkembang sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu yang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembanganya hingga di pisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan (Hadisunarso, 2007). Laporan ini akan menguraikan soal morfologi luar atau morfologi dalam arti yang sempit, yang selain memuat pengetahuan tentang istilah-istilah (terminilogi) yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana cara mendeskripsikan tumbuhan. Dalam tubuh tumbuhan terdapat kormus dan bagian-bagiannya. Kormus merupakan tubuh tumbuh-tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga hal bagian pokok yaitu: akar (radix), batang (caulis), daun (folium) (Tjirosoepomo, Gembong. 2009). Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat beragam. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan daun utama biasanya mirip dengan dalam batang. Ciri yang paling penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan pada aspeknya segera terhenti. Berdasarkan macamnya, dikenal adanya daun tunggal dan daun majemuk. Perbedaan utama dari keduanya adalah pada katiak daun tunggal terdapat tunas, sedangkan pada ketiak anak daun majemuk tidak ditemukan adanya tunas (Hidayat 1995: 195). 1.2. Manfaat dan Tujuan 1.2.1. Manfaat • Untuk lebih mengenal berbagai bentuk dan cirri dari morfologi tumbuhan. 1.2.2. Tujuan • Untuk mengetahui pengertian dan tunjuan morfologi tumbuhan. • Untuk mengetahui contoh – contoh tumbuhan yang mengalami modifikasi. • Untuk mengetahui berbagai macam bentuk. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kencur (Kaempferia galanga L.) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai salah satu jenis temu-temuan yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur didaerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah rimpangnya yang mempunyai aroma yang sangat khas dan lembut sehingga mudah membedakannya dengan jenis Zingiberaceae lain. Kencur banyak digunakan dalam berbagai ramuan obat tradisional, seperti obat batuk, disentri, masuk angin, sakit perut, penambah nafsu makan, dll. Kandungan kimia dari rimpang kencur adalah pati, mineral, flavonoida, akaloida dan minyak atsiri. Minyak atsiri didalam rimpang kencur banyak digunakan dalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai anti jamur ataupun anti bakteri (Anonim, 2009). 2.2. Morfologi 2.2.1. Akar Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain: 1. bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya. 2. tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya 3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. 4. tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah. 5. bentuk ujungnya sering kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah. 2.2.2. Batang Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk. 2.2.3. Daun Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi. 2.3. Komposisi dan Kandungan • pati (4,14 %), • mineral (13,73 %), • minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa : o sineol, o asam metil kanil dan penta dekaan, o asam sinamat, o etil ester, o borneol, o kamphene, o paraeumarin, o asam anisat, o alkaloid • gom. 2.4. Manfaat dan Khasiat Kencur digunakan sebagai obat gosok pada bengkak yang disebabkan oleh terkilir (keseleo) atau terpukul benda tumpul, serta untuk encok atau rematik. Selain itu juga digunakan untuk mengobati radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi; masuk angin, sakit kepala, menghilangkan darah kotor, diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah , kejang perut, mual, penawar racun, serta sebagai obat batuk. Juga dipakai untuk mengobati infeksi telinga, sakit kulit, bisul, dan sebagai roboransia. Kencur kadang-kadang juga dipakai sebagai bioinsektisida (Harbone, 1987). Pemanfaatan : 1. Radang Lambung Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh. 2. Radang Anak Telinga Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala. Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat; Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung. 3. Influenza pada bayi Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/ Cubeb) Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung. 4. Masuk Angin Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur dikuliti bersih. Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari. 5. Sakit Kepala Bahan: 2-3 lembar daun kencur. Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi. 6. Batuk a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya. b. Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin. 7. Diare a. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak. b. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak. 8. Menghilangkan Darah Kotor Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur. 9. Memperlancar Haid Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir. 10. Mata Pegal Bahan : 1 potong rimpang Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata. 11. Keseleo Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak. 12. Menghilangkan Lelah. Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya. BAB III PEMBAHASAN 3.1. Gambar 3.2. Klasifikasi Tanaman Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Division : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Class : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Class : Commelinidae Ordo : Zingiberales Family : Zingiberaceae (suku jahe-jahean) Genus : Kaempferia Spesies : Kaempferia galangal 3.3. Klasifikasi Tumbuhan • Memiliki satu daun lembaga (satu kotiledon) • Umumnya herba/terna, namun beberapa berupa pohon • Batang bagian atas tidak bercabang atay bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas. • Daun biasanya berpelepah berupa daun tunggal. • Tulang daun sejajar atau melengkung. • Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar • Tidak berkambium. • Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan warna tidak mencolok. • Memiliki sistem akar serabut. 3.3.1. Penampakan Batang 3.3.2. Bentuk Berdasarkan bentuknya, batang dibedakan menjadi seperti berikut : 1. Batang bulat (teres) dengan contoh yaitu kelapa (Cocos nucifera L), pinang (Areca catechu L), bambu kuning (Bambusa vulgaris L), aren (Arenga pinata Merr) dan Gebang (Corypha elata Roxb) 2. Batang bersegi (angularis) dibedakan menjadi: • Segitiga (triangularis) contohnya teki (Cyperus rotundus L) • Segiempat (quadrangularis) contohnya yaitu iler (Coleus scutellarioides Benth) dan markisa (Passiflora quaransgularis L) 3. Batang pipih Batang pipih ini biasanya lalu melebar berwarna hijau menyerupai daun dan mengambil alih fungsi daun. Batang yang bersifat demikian dinamakan : • Filokladia (Phyllocladium) yaitu batang amat pipih mempunyai pertumbuhan terbatas. Contoh yaitu jakang (Muahlenbeckia platyclada Meissn) • Kladodia (Cladodium) yaitu jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan. Contoh yaitu kaktus (Opuntia vulgaris Mill) 3.3.3. Permukaan Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan yang bermacam-macam seperti : • Licin (leavis) Contoh batang jagung (Zea mays L). • Berusuk (costatus) contoh pada iler (Coleus scutellarioides Benth) • Beralur (sulcatus) contohnya pada (Cereus peruvianus L) • Bersayap (alatus) contohnya pada markisah (Passiflora quadrangularis L) • Berambut (pilosus) pada tembakau (Nicotiana tabacum L) • Berduri (spinosus) pada mawar (Rosa sp) • Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya L) • Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya pada keluwih (Artocarpus communis Forst) • Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia stipulata Boiv) • Lepasnya kerak (bagian kulit batang yang mati) misalnya pada jambu biji (Psidium guajava L) 3.3.4. Arah Tumbuhan Walaupun seperti telah dibahas sebelumnya bahwa batang umumnya tumbuh ke arah ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya: a. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya papaya (Carica papaya L), b. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina pendula Schnitzl. c. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad), d. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir), e. Serong ke atas/ condong (ascendens), misalnya pada batang kacang tanah (Arachis hypogaea L), f. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L), g. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan: • Akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L), • Akar pembelit, misalnya vanili (Vanilla planifolia Andr) • Cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L), • Daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L), h. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang : • Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis). Misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea L), • Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst). BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil Morfologi Tumbuhan pada tanaman Kencur ( Kaempferia galanga, Linn. ) maka kesimpulan yang didapat adalah : 1. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur didaerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur. 2. Kencur memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan untuk mengobati radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi; masuk angin, sakit kepala, menghilangkan darah kotor, diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah , kejang perut, mual, penawar racun, serta sebagai obat batuk, mengobati infeksi telinga, sakit kulit, bisul, dan sebagai roboransia. Dan kencur juga dapat dipakai sebagai bioinsektisida. 3. Bunga kencur memiliki bagian-bagian dengan jumlah kelipatan 3 dan bentuk tidak beraturan dan warna tidak mencolok. 4. Rimpang atau rizoma kencur mempunyai aroma yang spesifik mengandung komposisi pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, alkaloid dan gom. DAFTAR PUSTAKA • Anonim. 2010. Morfologi tumbuhan. http ://www.wikipedia.org/wiki/Morfologi tumbuhan. Diakses tanggal 20 Oktober 2010. • Sambodo, J. 1996. Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta • Anonim. 2012. Kencur. http://rumputobat.blogspot.com/2012/10/tanaman-obat-kencur.html. diakses tanggal 27 April 2013.

Laporan Morfologi tumbuhan ( Morfologi Akar )

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN MORFOLOGI AKAR Oleh NAMA : YUNI KURNIA DEWI NPM : 12311039 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TULANG BAWANG 2013 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.2 Manfaat 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 3 BAB III METOLOGI 3.1 Alat dan Bahan 4 3.2 Cara Kerja 5 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambar 6 4.2 Klasifikasi Tanaman 6 4.3 Identifikasi Akar 9 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 11 5.2 Saran 12 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut. Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis. Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi. Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara. 1.2. Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui dan memahami morfologi akar 2. Untuk mengetahui jenis dan fungsi akar pada tumbuhan 3. Untuk memahami bentuk-bentuk morfologi akar 1.3. Manfaat Agar praktikan lebih mengenal berbagai jenis dan bentuk adaptasi morfologi akar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Akar adalah bagian pokok tanaman yang nomor 3 ( disamping batang dan daun). Akar adalah biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tumbuhan. Akar biasanya berkembang dibawah permukaan tanah, meskipun adalah akar yang tumbuh di luar tanah. Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang. Pada monokotil,akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mongering,akar ini dinamakan akar serabut. Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk : a. Memperkuat berdirinya tumbuhan. b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam tanah. c. Pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat penimbun makanan. Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya,karena itu,dikenal akar udara,akar penyimpan,akar sekulen,akar panjat,akar pembelit,akar tunjang, dan akar yang bersimbiosis dengan jamur ( mikoriza ). Pada akar umumnya akar terdiri dari leher akar,ujung akar batang akar cabang-cabang akar, serabut akar,rambut-rambut akar,dan tudung akar. BAB III METODELOGI 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat 1. Buku gambar 2. Alat – alat tulis 3. Pensil warna 4. Pisau kater 5. Lem 6. Alcohol 3.1.2 Bahan 1. Akar mangga 2. Akar wortel 3. Akar jagung 4. Akar anggrek 5. Akar ubi kayu 3.2. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Amati bahan percobaan 3. Gambar bahan percobaan yang sudah diamati 4. Identifikasikan bahan percobaan dengan menjawab pertanyaan yang telah tersedia 5. Belah akar tanaman kemudian teteskan dengan alcohol dan keringkan 6. Temple akar yang telah diawetkan pada buku gambar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambar Hasil Pengamatan ( Terlampir ) 4.2. Klasifikasi Tanaman 4.2.1. Akar Mangga Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Sapindales Famili : Anacardiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera indica L. 4.2.2. Akar Wortel Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Apiales Famili : Apiaceae Genus : Daucus Spesies : Daucus carota L. 4.2.3. Akar Jagung Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Commelinidae Ordo : Poales Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus : Zea Spesies : Zea mays L. 4.2.4. Akar Anggrek Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Liliidae Ordo : Orchidales Famili : Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) Genus : Appendicula Spesies : Appendicula elegans Rchb.f 4.2. 5. Akar ubi kayu Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Manihot Spesies : Manihot esculenta Crantz 4.3. Identifikasi Akar 4.3.1. Akar Mangga Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m.pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebihkurang 30-60cm. memiliki sifat khusus akar banir dan metamorphosis rambut – rambut. 4.3.2. Akar Wortel Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istemewa yaitu bentuk tombak. Dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu yang berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan. Memiliki Sifat khusus akar tunjang dan metamorfosisnya umbi akar 4.3.3. Akar Jagung Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Memiliki sifat khusus akar tunjang dan metamorfosisnya rambut-rambut. 4.3.4. Akar Anggrek Akar pada anggrek merupakan akar gantung. Akar anggrek memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut. 4.3.5. Akar Ubi Kayu Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang disimpan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil Percobaan Morfologi Akar maka kesimpulan yang didapat adalah : 1. Setiap tanaman pasti mempunyai sistem perakaran masing-masing, keragaman sistem perakaran berhubungan dengan jenis tanaman tersebut. misalnya pada tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang, sedangkan pada tumbuhan monokotil mempunyai sistem perakaran serabut. 2. Pada beberapa tumbuhan mempunyai sifat dan jenis akar yang unik, hal ini berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu. 3. Setiap akar memiliki identifikasi akar berbeda-beda yaitu : a. Mangga memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut akar. b. Jagung merupakan tanaman dengan sistem perakaran serabut.dan akan muncul akar adventif untuk menopang batang. c. Wortel memiliki perakaran tunggang yang berbentuk tombak, memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang akar. d. Ubi kayu memiliki sistem perakaran serabut, yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanannya e. Anggrek merupakan contoh tanaman yang berakar gantung. 5.2. Saran Waktu praktikum sebaiknya lebih diatur agar peserta melaksanakan praktikum secara serempak agar tidak ada yang telat .